Book Review: The Angels of Love (Bidadari Cari Gebetan)

I received my timetable today and I am in the same class as Dodi! Haha. However, i don't manage to take 20th Century Fashion.. nor Colour and Composition... Hix.. Sad.... Instead, I got Japanese Language and Culture! T_T That was like.. my third choice! And let me tell you the most sian part. No one that I know is in my Jap class! Sad... If only I had chosen French, perhaps I would be with Dodi or Juliana.

Sigh.. And database too! Darn BiNus Center! I was planning to have a Database class or something at BiNus Center (the same place where I learnt Adobe Photoshop) during my stay in Jakarta, so I would be prepared before I learn this subject this semester.. But guess what the person at the counter said?? "we will inform you later. if we can find at least 5 people, we will start the class." I was like.. what the??!! I have limited time here! So they want 5 people in a class. The standard way is to drag 4 of my good friends to learn Database with me. But most of my friends are in high school, and i prefer morning classes. How do you think they can attend morning classes when they need to go to school? And also, who the hell wants to learn Database for fun for goodness' sake? If the class were adobe photoshop or website designing, it would be kinda easy to find people. But database? Wait long long.

Anyway, i have finished reading my cousin's novel. If you have read what I wrote yesterday, delete it straight away from your mind coz what i wrote yesterday was rubbish. Haha. Here's the correct summary of the story.

The Angels of Love: Bidadari Cari Gebetan

5 gadis remaja (bukan bidadari) meninggal karna tragedi yang berbeda-beda. Naoko dari Jepang meninggal karna kecelakaan pesawat, Siu Lin dari RRC meninggal karna ketiban panggung, Vanessa dari Russia meninggal karna keracunan waktu dia lagi bereksperimen dgn gas2 kimia berbahaya, Shandy dari Amrik meninggal karna ditembak temen sekelasnya, dan Rachma dari indo meninggal karna kecelakaan mobil.

Setelah meninggal, mereka semua dibawa ke dunia akhirat, dan tinggal bersama. Karna pas hidup di bumi mereka belum pernah ngerasain pacaran dan undang2 di akhirat bilang kalo semua penghuni akhirat dilarang pacaran, akhirnya mereka mutusin buat balik lagi ke bumi yang merupakan kejahatan tingkat tinggi di akhirat. Cerita punya cerita, setelah melewati berbagai rintangan dan halangan yang lucu nan kocak abis, mereka akhirnya berhasil nyampe ke kota Mendleya pas malem natal, dan menempati tubuh seorang cewek bernama Tibeta Koteka, yang akan meninggal saat hari natal. Akhirnya, mereka ber5 desek2an di situ.

Orang2 yang ngga tau cerita kalo tibeta yang asli tuh sebenernya uda meninggal dan skrg di tubuhnya dia mempunyai 5 jiwa, kontan ngira kalo tibeta itu udah gila. Akhirnya berhasil juga tuh kelima cewek2 gokil ngatasin situasi itu (disangka gila sama masyarakat), dan akhirnyaaaa... cerita punya cerita, jadianlah mereka semua sama seorang cowok yang namanya Madyeson. Saat ngedate pertama, Madyeson yang biasa dipanggil Mad itu ngasih sebuah kotak beledu dan sebuah kado. Wah.. cincin neh. Pikir mereka. Nggak taunya, ngga disangka2.. isi kotak itu bukan cincin tapi pil pelangsing, dan isi kado itu tuh gaun malam yang ukurannya Small. Spontan aja kelima jiwa itu bingung. Apa-apaan nih??

Akhirnya pas ngaca, mereka baru tau kalo tubuh Tibeta itu ternyata... penuh oleh timbunan lemak! OmG! Kini mereka terperangkap di sebuah tubuh cewek berukuran jumbo yang baru aja menangin jomblo sejati award di sekolahnya!! Oooh.. ternyata ini alasan Tibeta bunuh diri malam itu. For Mad's sake, mereka harus diet!! dimulailah kisah2 penderitaan mereka selama berdiet.. Gahh.. setelah kurus, ternyata Mad malah ngga ngenalin tibeta yang baru dan malah ngira sosok gadis di hadapannya uda nyandra tibeta lama kesayangannya. Ngga cuma itu, masih banyak lagi tragedi2 yang bakal nimpa kelima gadis itu selama kehidupan kedua mereka di bumi sebagai satu Tibeta.

Gue nggak nyeritain semua lah, sebagian aja.. hehehe... Pokoknya intinya, ini buku tuh gokil abis. Full of imagination. Kalo lu baca, lu pasti langsung tau kalo imajinasi si penulis ini tinggi banget, soalnya banyak tuh kalimat2 berunsur deskriptif. Ngga cuma itu, ide2nya yang kocak juga bikin ketawa. Meski alur ceritanya ngga gitu bagus dan akhirnya juga ngga gitu keren (yah, namanya juga buku komedi..), tapi gw bilang sih ni buku cocok juga buat dibaca di saat2 lu lagi lenggang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: