<< Today's Rewind: 29 April 2006

Gue males ngepost pake bhs inggris, soalnya mesti mikir.. hehe.. indo lagi deh..

akhir2 ini gw cape bener deh. ga pernah bisa tidur pagi. pokoke tidurnya slalu subuh. yaa.. salah gue juga seh.. abisnya tiap kali gw selalu buka kompi kalo pulang kampus.. hehe.. ya tapi kan kalo pulangnya ga semalem itu, pasti tidurnya juga lebih pagi.

tiap hari gw mesti ketemu ma orang2 gcc. yah bukan apa lah.. tapi kan, duh, pergaulan gw di skul kan luas juga. masa tiap hari mesti maen ke clubroom yang luasnya cuma 2x3 meter (ga tau juga sih exactnya berapa, tapi kecil lah..)

kmaren ini sebelon recruitment, gw tinggal di kampus mpe maleeeemm banget. nah untung ada si jason, dia bawa mobil, dan dia tinggal di siglap, jadi dia dengan senang hati mo nganterin gw pulang.. huhu.. makasih.. baru kali ini nih di singapur dianter pulang pake mobil ma temen.. huhu norak yah? di indo sih sering, kan temen2 gw pada bawa mobil. tapi di sg? bweh.. yang ada juga dijemput sama om2 klo mo pergi makan malem bareng temen2nya Ama.

oh iya, gw disuru jadi maincomm di tpis neh.. jadi congnya indo union.. huhu bete dah. mana semester ini gw ngambil 8 modul.. tambah lagi gcc. gw si ga nolak jadi cong indo union, tapi gw males jadi maincomm di tpis. knapa? abis tpis kan ga cuma ngeladenin anak2 indo aja.. masalahnya anak2 international secara keseluruhan, termasuk anak2 dari -maaf- negeri hihi. kmaren gw ikut country welcome aja udeh betenya aduh kepalang. anak2 hihi pada norak2 gt.. bediri di atas meja lah.. ih.. >.< trus.. huhuh.. maaf lagi, aromanya itu... ya ngga semua sih, tapi.. huhu.. maaf lagi.., mayoritas..

andaikata semuanya itu anak indo, gw terima tawaran itu dengan senang hati..

hari ini gw pergi bareng ishin ma cindy.. keliling bugis mpe raffles place. ga ada kerjaan deh.. tadinya diajak pegi ma yuri.. tapi ga jadi, abis uda janji ma cindy en ishin..

ya begitulah..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Her View: Would You Rather...

There are a lot of questions which ask "would you rather..?", and usually they give you only 2 choices to choose. The 2 choices are usually not to your liking or preference, but you need to choose 1 of the two, no matter what.

For Examples:

Would you rather be overweight or scary skinny?
Would you rather have reversed elbow joints or reversed knee joints?
or worse,
would you rather die for your best friend or watch your best friend die?

To be honest, I hate 'would you rather' questions because they shower you with worst case scenarios. They make you think hard and compare the two choices and choose the best to your condition. In my opinion, 'would you rather' questions waste your precious time. I mean, you are who you are. You don't have to be seriously scary skinny or be overweight, no matter which one do you choose you are not going to be like that, unless you already are.

The same thing goes to the reversed elbow and knee joints.

Maybe the third 'would you rather' question that I state above is more realistic. However, if you have to answer now, what's the point?? The thing is that you don't have to die for your best friend now and your best friend is not going to die at this moment. Unless you are faced with the situation where somebody is threatening you to kill your best friend, or your best friend is going to be hit by a truck, then that's a different story. If you are in that position, of course you will think fast and rescue your best friend from the dangerous situation. You are not going to answer the 'would you rather' question anyway, coz what's in your mind is just having your best friend saved and of course, have yourself saved. Who on earth wants to watch his best friend die or die for his best friend? Unless God wants him to die, he will die. If not, he will be alive no matter how hard the truck hits him.

Gah. I don't know what I'm talking here. Lol.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Book Review: The Angels of Love (Bidadari Cari Gebetan)

I received my timetable today and I am in the same class as Dodi! Haha. However, i don't manage to take 20th Century Fashion.. nor Colour and Composition... Hix.. Sad.... Instead, I got Japanese Language and Culture! T_T That was like.. my third choice! And let me tell you the most sian part. No one that I know is in my Jap class! Sad... If only I had chosen French, perhaps I would be with Dodi or Juliana.

Sigh.. And database too! Darn BiNus Center! I was planning to have a Database class or something at BiNus Center (the same place where I learnt Adobe Photoshop) during my stay in Jakarta, so I would be prepared before I learn this subject this semester.. But guess what the person at the counter said?? "we will inform you later. if we can find at least 5 people, we will start the class." I was like.. what the??!! I have limited time here! So they want 5 people in a class. The standard way is to drag 4 of my good friends to learn Database with me. But most of my friends are in high school, and i prefer morning classes. How do you think they can attend morning classes when they need to go to school? And also, who the hell wants to learn Database for fun for goodness' sake? If the class were adobe photoshop or website designing, it would be kinda easy to find people. But database? Wait long long.

Anyway, i have finished reading my cousin's novel. If you have read what I wrote yesterday, delete it straight away from your mind coz what i wrote yesterday was rubbish. Haha. Here's the correct summary of the story.

The Angels of Love: Bidadari Cari Gebetan

5 gadis remaja (bukan bidadari) meninggal karna tragedi yang berbeda-beda. Naoko dari Jepang meninggal karna kecelakaan pesawat, Siu Lin dari RRC meninggal karna ketiban panggung, Vanessa dari Russia meninggal karna keracunan waktu dia lagi bereksperimen dgn gas2 kimia berbahaya, Shandy dari Amrik meninggal karna ditembak temen sekelasnya, dan Rachma dari indo meninggal karna kecelakaan mobil.

Setelah meninggal, mereka semua dibawa ke dunia akhirat, dan tinggal bersama. Karna pas hidup di bumi mereka belum pernah ngerasain pacaran dan undang2 di akhirat bilang kalo semua penghuni akhirat dilarang pacaran, akhirnya mereka mutusin buat balik lagi ke bumi yang merupakan kejahatan tingkat tinggi di akhirat. Cerita punya cerita, setelah melewati berbagai rintangan dan halangan yang lucu nan kocak abis, mereka akhirnya berhasil nyampe ke kota Mendleya pas malem natal, dan menempati tubuh seorang cewek bernama Tibeta Koteka, yang akan meninggal saat hari natal. Akhirnya, mereka ber5 desek2an di situ.

Orang2 yang ngga tau cerita kalo tibeta yang asli tuh sebenernya uda meninggal dan skrg di tubuhnya dia mempunyai 5 jiwa, kontan ngira kalo tibeta itu udah gila. Akhirnya berhasil juga tuh kelima cewek2 gokil ngatasin situasi itu (disangka gila sama masyarakat), dan akhirnyaaaa... cerita punya cerita, jadianlah mereka semua sama seorang cowok yang namanya Madyeson. Saat ngedate pertama, Madyeson yang biasa dipanggil Mad itu ngasih sebuah kotak beledu dan sebuah kado. Wah.. cincin neh. Pikir mereka. Nggak taunya, ngga disangka2.. isi kotak itu bukan cincin tapi pil pelangsing, dan isi kado itu tuh gaun malam yang ukurannya Small. Spontan aja kelima jiwa itu bingung. Apa-apaan nih??

Akhirnya pas ngaca, mereka baru tau kalo tubuh Tibeta itu ternyata... penuh oleh timbunan lemak! OmG! Kini mereka terperangkap di sebuah tubuh cewek berukuran jumbo yang baru aja menangin jomblo sejati award di sekolahnya!! Oooh.. ternyata ini alasan Tibeta bunuh diri malam itu. For Mad's sake, mereka harus diet!! dimulailah kisah2 penderitaan mereka selama berdiet.. Gahh.. setelah kurus, ternyata Mad malah ngga ngenalin tibeta yang baru dan malah ngira sosok gadis di hadapannya uda nyandra tibeta lama kesayangannya. Ngga cuma itu, masih banyak lagi tragedi2 yang bakal nimpa kelima gadis itu selama kehidupan kedua mereka di bumi sebagai satu Tibeta.

Gue nggak nyeritain semua lah, sebagian aja.. hehehe... Pokoknya intinya, ini buku tuh gokil abis. Full of imagination. Kalo lu baca, lu pasti langsung tau kalo imajinasi si penulis ini tinggi banget, soalnya banyak tuh kalimat2 berunsur deskriptif. Ngga cuma itu, ide2nya yang kocak juga bikin ketawa. Meski alur ceritanya ngga gitu bagus dan akhirnya juga ngga gitu keren (yah, namanya juga buku komedi..), tapi gw bilang sih ni buku cocok juga buat dibaca di saat2 lu lagi lenggang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

<< Today's Rewind: Back To Singapore

It has been 40 days ever since i went back to Jakarta. Now it's time to come back to Singapore.

Journey to SuHatta Airport.

I woke up at 4 am in the morning, got myself ready (no time to bathe!), put all my luggages in the car, and headed straight to Soekarno-Hatta (Suhatta) Airport. The morning was tiring, i could not believe that today, i have to leave Jakarta. That fast?? I mean, i haven't even met all my friends! Time flies. My sister was sick for about a week, disusul dengan gue yang juga terkulai ngga berdaya di atas tempat tidur slama 3 hari penuh, dan yang terakhir.. Ema gue. T_T

Liburan gue bulan April diisi dengan Rumah Sakit, Rumah Sakit, Rumah Sakit. For days nongkrong di depan ruang ICU, dan ngga terasa waktunya abis begitu aja sampe gw mesti naek pesawat lagi.

Gue cuma berharap supaya Ema gue bisa tenang. Mau hidup atau meninggal, asal kedua-duanya tenang. Hidup tenang, mati juga tenang. Gue ngga mau sampe ada ganjalan buat dirinya. Entah kenapa gue sayang banget sama Ema gue dari papa.

Setibanya gue di Singapura, gue ngerasa aneh sekali sama negara ini. Entah kenapa, gue nggak ngerasa ini negara yang selama ini gue tinggalin. Perhaps this is because I have spent the last 40 days in Jakarta and not Singapore? I heard everyone spoke English, giving me certain infamiliarity.
Too weird.

Gue kangen kamar gue. Barusan gue buka komputer dan gue terbelalak dengan file2 dan kerjaan gue yang masih banyak dan belum beres. Super duper sickening. Ada barang ilang yang mesti dicari. Gue baru aja disosialisasikan sama komputer gue di Jakarta. Sekarang gue mesti menghadapi komputer pribadi gue di Singapur yang sedikit bertingkah. Gue liat blogskin gue yang terlantar dari taon lalu, tapi gue males banget buat ngeganti. Akhirnya gue putuskan untuk make skin yang std aja deh. Lagian gue juga ga gitu suka sih sebenernya sama blogspace yang terlalu sempit. Meaning, width dari table yang buat blog entries itu harus besar, lebar, dan jelas. Gue juga ga gitu suka skin yang terlalu banyak grafik, ato yang backgroundnya terlalu gelap. Kenapa? Keren sih keren, tapi gue kalo ngepost selalu panjang2. Bisa cape mata yang ngebaca kalo pake item. Hitam itu melelahkan mata.

Kemaren gue ketemu sama sepupu gue, Margaretha, buat makan malem bareng. Ehhh... siapa sangka ternyata manusia yang biasa dipanggil 'cici' sama adiknya (loh.. semua juga gitu yah? haha) udah terbitin novel! Ngga nyangka, gitu2 bisa juga dia nulis teenlit. Judulnya the Angels of Love: Bidadari Cari Gebetan. Gue sebagai sepupu kesayangan dia (dih.. ngaku2), dikasih satu copy karyanya yang masih baru. Sementara yang laen? Ngemis dulu! Hahahaha. Gue ngeliat rangkuman ceritanya di cover belakang buku perdananya itu. Ceritanya cukup berbeda dari teenlit biasanya. Dia nggak ngisahin tentang seorang cewek belia yang naksir ama cowok ganteng nan populer, ato cewek cakep yang dikejar2 cowok ter-cool di kampus, tapi dia punya dunia sendiri. Ceritanya emang penuh imajinasi: seorang cewek malang bernama Tibeta yang punya 5 jiwa, gara2nya ada 5 bidadari dari khayangan yang rela2in turun ke bumi untuk ngerasain gimana rasanya punya pacar, dan akhirnya kelima-limanya harus berjejal-jejal di tubuh seorang Tibeta.

Bagi gue yang cukup realistis dan logis, tentu cerita yang berbau2 bidadari sejauh ini belom pernah menarik perhatian gue. Tapi yang ini justru ceritanya tentang kehidupan manusia malang yang disangka gila karna ulah 5 bidadari yang berkarakter beda2 berada di tubuh mungilnya. Personally, gue belom baca bukunya. Gue cuma baca rangkuman ceritanya doang. Gokil juga...

Gue bukannya ngasih rekomendasi ato apa. Gue sendiri juga belon baca ceritanya. Tapi gue akan sangat berterima kasih sama para pembeli yang bersedia ngeluarin beberapa lembar uang rupiah dari koceknya buat karya cewek kelahiran Jakarta ini. Selama ini Margaretha cuman nulis cerpen yang dimuat di koran dan media2 cetak lainnya, namun sekarang dia memiliki properti dan profesi yang boleh dibilang cukup membanggakan. Akan sangat baik sekali kalo dia boleh memperoleh penghasilan yang setimpal atas peluh dan kerja kerasnya sebelum tidur ini.

Hahaha. Gue udah kayak promoternya dia aja yah?? Lol.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pengen Curhat: Keluargaku

I don't believe in good friend, best friend, close friend, or whatever. Therefore, I thank anyone who invent this blogging thingy, so gw bisa certain semuanya lewat sini. Gw sadar 100% kalo yang namanya blog itu bisa dibaca semua orang di dunia ini. I am a hundred percent awake and know that a blog, unlike a diary, can be read by everyone. I don't care. Down here, I am going to tell u all the things that I feel like saying, ever since years ago. Siapapun yang baca ini, semua tak terkecuali, Oo, Othio, Sepupu, bahkan bonyok, semua keluarga besar, kalau kalian baca ini, saya dengan hormat terlebih dulu ingin minta maaf kalau2 ada hal2 yang nggak berkenan. Sasa nggak nulis ini karna ingin mem-back up mama atau papa, ato apapun yang nggak2 yang mgkn muncul dalam pikiran kalian. Sasa akan bicara secara tulus, mengaku dengan jujur, bahkan saat ini, saat sasa ngetik ini, sasa yakin bahwa Roh Kudus ada di tempat ini. Sasa nggak mungkin boong ato ngarang2 cerita di hadapanNya, kan?? Saat ini sasa cuma ingin perdamaian, kalau kalian ngerti apa itu perdamaian.

Nenek gw dari bokap (Ema) masuk rumah sakit sejak tanggal 4. Awalnya seh di ICU, tapi skrg uda pindah di kamar biasa. Umur beliau udah 85 tahun, makasih Tuhan buat bonusnya. Ema uda 85 tahun, terus terang, ini sungguh luar biasa. Bahkan ingatannya pun masih sempurna. Omongannya nyambung, nggak pikun, inget semua anak cucunya, bahkan masa lalunya. Tapi lihat, meskipun begitu, beliau di rumah sakit, beliau sangat merindukan untuk bertemu muka dengan Sang Bapa yang dikasihinya. Tapi kenapa saat ini beliau masih terbaring di RS? Alasannya hanya 1. Karna beliau masih punya 1 ganjalan. Anak2nya belum rukun.

Yang namanya orang tua, mana bisa sih diboongin? Tiap kali Ema tanya, gimana si 'K' sama si 'L' uda baek belon? Setiap kali Ema tanya begitu, langsung dipotong sama yang laen. "Udah Ma, udah. Ema tenang aja." Mungkin kalian kira masalah akan beres dengan bilang gitu, namun sayang, dugaan kalian salah. Sebagai seorang ibu, Ema uda pasti ngerti kalo anak2nya ngeboongin dia. Ada tatapan sedih yang gak bisa dibilang berapa dalemnya, namun rasa pedih itu tetep terasa, jauh melebihi perihnya jarum rumah sakit yang menusuk punggung tangannya. Orang tua punya hati nurani. 9 bulan kalian dikandungnya, bertahun2 kalian dididiknya, namun usahanya sia2. Kenapa? Karna percuma orang tua ngajarin anaknya macem2. Anaknya mau jadi profesor keq, mau jadi dokter bedah keq, sehebat apapun profesi anak2nya, kalo nggak rukun mah ga masuk itungan deh.

Usaha Ema buat ngerukunin anak2nya gagal terus. Lihat kan pas Ema manggil mama sama ncim 'L'? Apa yang terjadi? Sidang. Sidang yang ujungnya ga jelas. Sasa udah besar, udah dewasa, udah ngerti ma urusan gini2an. Sasa liat, kalo emang dari kedua belah pihak ada niat baik, emang ada keinginan untuk menyelesaikan semua secara damai, semua masalah uda kelar hari ini juga! Tapi lihat? Ada seorang di antara kalian yang dengan tidak berhikmatnya memilih untuk tinggi hati dan tidak mau ditegur. Dengan tidak bijak ia mengatakan, di hadapan setiap pasang mata yang ada di kamar itu, termasuk sepasang mata yang memandangnya penuh arti, namun terlihat lemah oleh air mata yang mengalir perlahan. Sepasang mata milik Ema.

"Iya, 'B' gak sayang mama. Cuma enso yang sayang mama," kata cek 'B'. Di mana lihatnya? Kontak mata itu penting lo... Koq malah ngomong sama tembok? 'Look at the eyes! If someone talks to you, and he/she avoids eye-contact, what will you think about this person? You will think that he/she is insincere, or he/she is afraid to talk to you. Perhaps he/she did something wrong to you in the past. But if you talk sincerely to someone, look at the eyes! Eye contact shows who you truly are," begitu kata dosen mata kuliah komunikasi di kampus.

"Iya, 'B' gak sayang mama. Cuma enso yang sayang mama," ... Apa sih maksud dari kalimat itu?

Sasa mencerna setiap kata demi kata. Artinya... cek 'B' itu emang gak mao damai. Sedih bener sih?? Heheh, belon denger berita yang lebih sedih lagi. Gimana kalo kata2 tersebut diucapkan oleh seorang pendeta, yang seharusnya mengucapkan kata2 damai sejahtera? Oke, balik ke pokok permasalahan. Bener kan? Gak mo damai kan? Orang dibilangin aja reaksinya gitu. Baru ditegur sama kakak sendiri, belon sama orang laen. Ato... lebih nikmat kalo ditegur sendiri sama Tuhan kali ya?

Masalah keluarga ini melibatkan mama. Ohh, semua orang juga tau itu. Masalah dari zaman bahala. Dari sebelum sasa ke singapur. Dari sasa baru masuk SMP. Udah saatnya saat ini diperdamaikan. Sasa menilai sendiri tadi. Orang yang punya etiket baik akan dengan rendah hati minta maaf kalo ada salah, dan pihak yang satunya juga harus dengan kerendahan hati memaafkan. Mama dari dulu nanyain, salah gue apa?? Tapi misteri tetaplah misteri. Mesti diapain seh biar beres? Sewa detektif Conan kali yeh??

Tante-tanteku yang saya cintai, tanpa mengurangi rasa hormat, saya minta tolong pada kalian untuk membuka mata dan melihat kebenaran. Arahkan pandangan kalian pada sosok yang benar. Yesus Kristus. Perhatikan setiap ajaran-ajaranNya. Lihat kenyataan. Jangan dibutakan oleh si iblis. Oh iya. Percuma suruh lihat juga. Apapun yang kalian lihat sekarang kan samar2. Atau... mungkin gelap gulita ya?

Kalau dipikir2, emang pada seneng ya terus2an gini? Idih.. Sasa sendiri mah cape kaleee.. Malu pula! Tau nggak seh, masalah ini tuh uda jadi rahasia umum di greja. Plis dong ah! Hari gene masi gengsi2an...

Stop stop stop! Pasti uda pada panas semua. Kalian tahu nggak, kalau Tuhan tuh masi sayang banget sama kalian? Buktinya?? Mati di kayu salib, okeh. Apalagi?? Tuhan uda mengirim hambaNya untuk menegurmu. Kalau kalian nggak nganggap papa sebagai hamba Tuhan, itu urusan kalian. Tapi ingat, papa dulu uda pernah ditahbiskan jadi pendeta. Diurapi dengan minyak, diberikan kepercayaan untuk menggembalakan domba2Nya. Jangan main2 sama yang namanya hamba Tuhan. Kenapa? Karna hamba Tuhan adalah manusia2 yang akan dibela oleh Tuhan sendiri. Allah itu setia dan adil. Iya, hamba Tuhan di sini ini termasuk cek 'B' juga.

Ada banyak kesaksian mengerikan yang kalo diceritakan satu per satu akan membuat bulu kuduk berdiri. Pdt. Suparman di GKP Yerusalem cabang Solo, dikata2in sama salah satu dari jemaatnya. Pak Parman mah nyantai aja, biar Tuhan yang bela. Apa yang terjadi terhadap jemaat itu? Motornya kecelakaan, dan dia mati mendadak. Masih banyak cerita2 serupa, nggak mungkin dong diceritain di blog ini... ntar jadi forum kesaksian deh!

Jadi, hati-hatilah terhadap hamba Allah. Kalian udah berkali-kali ditegur sama Tuhan, masa nggak nyadar seh? Apa perlu disentil sendiri sama Tuhan?? Raja Daud berdosa. Dia berzinah. Nggak cuma itu, dia ikut andil dalam kematian Uria, suami wanita yang dizinahinya. Tuhan sedih nggak saat itu? Ohh sedih banget! Namun Tuhan mengasihi Daud, makanya dia kirimkan nabi Natan. Inget nggak seh cerita sekolah minggu? Begitu Daud ditegur sama nabi Natan, dia bertobat. Dia mengakui segala kesalahannya dan berpuasa. Sekali lagi, Tuhan itu setia dan adil. Seperti Bapa sayang anakNya, Daud nggak lepas dari hukuman. Dia dihukum karna udah melakukan dosa. Anak pertama yang dilahirkan oleh Batsyeba mati. Tapi jangan fokus ke hukuman. Lihat kehidupan Daud setelah itu? Dia makmur, hidup melimpah, diberkati, bahkan Tuhan sendiri nggak segan2 bilang kalo Daud itu adalah the man after His own heart. Daud jadi role-model raja2 Israel setelahnya, yang takut akan Tuhan. Begitu kita mengaku dosa, Tuhan membuang jauh2 dosa kita itu sejauh timur dari barat. Dan nggak pernah Dia ungkit2 lagi kesalahan kita di masa lalu. Hanya ada satu jenis dosa yang nggak bisa terampuni, meski Tuhan Yesus udah mati di kayu salib. Apa itu? Dosa yang jika pelanggarnya nggak mengakui segala perbuatannya.

Tentang Felis.

Kasus 1.

Ema manggil felis di rumah sakit. "Lis, lu nggak kenal sama si sasa?" tanya Ema.

"Kenal koq," jawab felis.

"Tanya donk kapan dia pulang ke singapur!" lanjut Ema.

Felis diem aja, nggak ngomong apa2. Gue? Ya diem juga. Abis, mo ngomong apa? Masa gue langsung nyela orang lagi ngomong berdua? Ema terus ngedesek, supaya felis ngomong sama gue. Langsung Oo 'L' nyela, "masa cuma gitu mesti dipaksa sih ma?" Felis terus ngomong, "udah nanya, Ema, pas dulu lagi makan2. Ema lupa ya?"

Rasanya pengeeeeeennn banget gue buka mulut gue saat itu juga. Makan2? Kapan Lis? Rasanya dulu makan2 keluarga besar cuma 2x. Pas makan2 bareng Kukong Kim Ceng di sari kuring, gue duduk di depan orang2 Beijing itu. Gue nggak duduk bareng anak2 soalnya gue mo latihan ngomong bahasa mandarin. Kedua, di rumah gue. Itu juga loe nggak dateng, Lis... Tapi ya gue urungin niat itu. Kenapa? Ntar disangka malah sasa sama aja kayak mamanya, cari ribut doang kerjaannya. Padahal mah ya, apa seh salahnya nanya kapan gue balik singapur lagi? Dengan senang hati gue akan jawab. Betul! Tapi kenapa felis nggak mau? Mungkin gue barang haram kali ye bagi die.. sampe tega boongin Ema, asal dia nggak ngomong sama sasa.

Kasus 2.

"Gue liat si sasa juga aneh. Nggak pernah sekalipun gue liat dia ngomong sama si felis," kata Oo 'B'.

Maaf tante2, om2, ibu2, bapak2, bukannya sasa nggak mau ngomong sama felis. Felis itu sepupu sasa! Buat apa juga marahan sama sepupu?? Sasa dengan senang hati mau berbicara, ngobrol, becanda, sama felis. Sasa inget masa2 dulu waktu masi kecil di Kampung Jawa, sasa bareng felis, bareng dina, bareng ci nia, maen karet, maen bekel, main polly pocket, main barbie, bahkan maen sepak bola bareng. Nggak cuma itu, kita mandi bareng hampir tiap minggu!! Kenapa sasa mesti marah sama felis? Sasa bilang dengan jujur sejujur2nya. Setiap kali sasa senyum sama felis, dia pura2 nggak liat. Setiap kali sasa ngomong sama dia, dia pura2 nggak denger. Niat sasa tulus. Terus terang, sasa nggak pernah bisa musuhan, apalagi sama sodara sendiri. Lagian, kenapa di sini yang jadi tersangka itu sasa? Dan juga, kalo emang Oo 'B' heran knapa sasa nggak ngomong ma si felis, kenapa nggak tanya sama sasa sendiri? kenapa dengan cepatnya menarik kesimpulan kalo sasa nggak mao berbaur sama si felis?? Dari dulu sasa diajar untuk mengasihi, dari mana? Dari sekolah minggu! Siapa guru sekolah minggunya?? Kalian2, tante...

Tentang mama.

Oo 'Bw' ngomong pas sidang, "Udah cukup! Gue kenal keluarga Beng2, gue juga kenal kluarga koko sama enso. Yang gue tau mah kalo keluarga beng2, kalo elu suruh mereka nungging, beng2 sama lora bakal nungging. Tapi kalo keluarga enso, si enso koan suruh koko nungging, koko yang akan nungging."

Terus terang ya, selama ini sasa selalu nganggep oo bw tu tulus sama keluarga kami. Tapi, gue sendiri mpe ngga percaya kalo kata2 itu keluar dari mulut oo bw. Koq mau ya, diperalat iblis?? Gini loh, kalo oo kenal keluarga kami, tentu oo ngga akan bilang gitu. Kenapa ambil kesimpulan dengan tidak bijaknya seh? Kenapa nggak tanya sasa, yang udah bertaon2 tinggal sama papa mama??? Setau sasa, mama bukan tipe orang yang demen nginjek2 suami. Mungkin kalian mikir, mama dulu anak orang kaya, jadi sekarang seenaknya ngatur2 papa. Dikira papa mata duitan ya, mau diinjek2 mama karna pengen nikmatin kekayaan mama?? Duit, mereka bedua selalu berbagi!! Duit mama tuh duit papa. Duit papa tuh duit mama. Kedua, kalo bukan soal duit, mungkin yang lainnya. Tapi sasa sebagai anak yang boleh dibilang cukup dewasa dan tau membeda2an mana yang benar dan mana yang salah, mengerti betul mama bukan tipe orang yang kayak gitu! Mama selalu bilang papa adalah kepala keluarga. Papa adalah IMAM di keluarga ini. Keputusan semua papa yang ambil. Sasa sekolah di singapur, itu juga papa yang nyuruh. Cici masuk SMEA, itu papa yang ambil keputusan. Mau tau nggak, mama ngatur papa apaan? Mama cuma ngatur rambut papa biar nggak berantakan kalo mau pergi. Mama cuma ngatur baju papa kalo ada yang lecek. Mama beliin bantal baru buat papa biar tidurnya lebih enak. Mama ngatur makanan papa. Apakah itu yang namanya nyuruh nungging? Mama sama sekali TIDAK PERNAH mencampuri urusan kerja papa. Kalopun mama marahin papa, itu juga karna papa udah terlalu sering dipanggil2 makan tapi nggak makan2 juga, terlalu asyik di komputer. Ato kalo pergi lupa bawa hp, jadi susah kalo mo dihubungin. Sasa mengerti betul kalo keluarga yang sehat itu bukan istri yang atur2 suami. Kalo sasa tau keluarga sasa begitu, sasa pasti ngga akan betah tinggal bareng! Sasa pasti akan tegur mama.

Keluarga besar juga keluarga sasa. Sasa mengasihi keluarga. Bagi sasa, yang namanya keluarga, kalo sampe sampe hampir sepersepuluh abad lamanya diem2an, itu ABNORMAL! Apalagi kita menyandang predikat keluarga pendeta. Nggak malu tuh? Jadi anak pendeta itu berat. Terus terang, berat. Kenapa? Soalnya kita punya tanggung jawab lebih untuk jadi teladan buat orang2, terutama bagi jemaat. Tapi yang ada di pikiran orang2 bakal gini, "kayak gitu tuh anak pendeta...". Ato kalian nggak pernah berpikir ke situ? Yang ada di pikiran kalian cuma 'ooh, bokap gue kan dulu gembala sidang. Bokap gue punya kuasa di sini. Bokap guelah pemimpin tertinggi di gereja ini. Semua hal yang terjadi harus dengan sepengetahuan bokap gue. Kalo gitu.. otomatis derajat gue juga naik donk?? Gue kan anaknya gembala sidang?? Kalo gitu.. bisa donk gue ngatur2 gereja.." Dulu Sasa pernah berpikiran kayak gitu. Tapi sekarang, setelah lama diajar, Sasa bisa bertumbuh, dan pengetahuan sasa boleh bertambah, dan otomatis sasa jadi pribadi yang berkarakter. Sasa kasih tau, yang namanya gereja itu, tidak ada hubungan keluarga. Sasa menyadari satu hal. Di rumah, Pak Jonathan adalah papa sasa. Rumah ini milik papa, tapi milik sasa juga. Apa yang menjadi milik papa di rumah ini, sasa boleh pakai. Kenapa? Karna sasa anak papa. Tapi di gereja, lain lagi ceritanya. Gereja itu RuMaH TuHaN. Apa yang ada di dalamnya, semua milik Tuhan. Papa nggak mempunyai apa2 di sana. Papa hanya ditunjuk sama Tuhan sebagai hamba, untuk mengatur segala aktivitas yang ada. Ibarat majikan sama bawahan, begitulah gereja. Tuhan adalah majikan. Segala hal yang ada di gereja itu milik Tuhan. Papa hanya ditunjuk oleh karna anugerah. Sasa, anak papa, tidak ada hubungan anak-bapa lagi dalam gereja. Status sasa dalam gereja bukanlah anak gembala sidang, tapi pelayan Tuhan. Hamba. Bersyukur sasa boleh dipakai Tuhan untuk melayani, hingga sasa layak dipanggil hamba. Segala aturan2 yang papa putuskan, sasa nggak punya hak untuk ngelarang, minta keringanan, ato apalah. Doa pelayan Tuhan datang, kebaktian datang. Apapun syarat2 untuk melayani Tuhan di gereja itu sasa penuhi, itu namanya komitmen. Bukan terhadap gereja, bukan terhadap papa, tapi terhadap Tuhan sendiri. Kalau kita emang rindu melayani, berkorbanlah sedikit buat ikut doa pelayan Tuhan. Hormati Tuhan dengan menghormati hambaNya. Kan gitu?

Kedua, Tuhan, selain berperan sebagai tuan, Dia juga berperan sebagai Bapa. Rumah Tuhan itu rumah kita juga, milik bersama. Makanya kalo ada sampah berserakan, lantai kotor, bangku berantakan, ayo kita beresin. Ah, beresin gituan kan kerjaannya Pak Matius. Dia kan digaji sama gereja! Lalu kenapa kalau dia digaji gereja? Kita melayani Tuhan. Apa kurang cukup berkat yang udah Tuhan kasih?

Ketiga. Soal pelayanan. BANYAK HAL BISA KITA KERJAKAN UNTUK MELAYANI! BUKAN CUMA DI MIMBAR, TAPI DI WC JUGA BISA!!! Tuhan nggak melihat seberapa hebat kita dipandang manusia. Tuhan melihat ketulusan hati kita. Ada seorang pendeta yang dipakai Tuhan luar biasa. Tiap kali dia khotbah, ribuan orang datang. Ribuan orang merasa terberkati, nggak sedikit orang sakit disembuhkan, nggak sedikit orang kepenuhan Roh Kudus dan jatuh. Pokoknya, dia adalah pendeta yang sukses di kalangan orang2. Wah kalo pendeta itu yang khotbah, pokoknya dahsyat deh!! Pendeta itu jadi sombong. Dia pikir itu semua karna dia hebat. Dia nggak tahu setiap kali dia berkhotbah, ada pendoa2 setia yang setiap hari mendoakannya. Suatu saat, pendeta dan pendoa itu dipanggil Tuhan. Pendeta itu rumahnya kecil mungil, tapi si pendoa rumahnya megah dan besar kayak istana. Kontan sang pendeta komplen donk... Tuhan! Knapa rumah Pak Markus lebih gede dari rumah saya? Pak Markus kan nggak ngapa2in Tuhan! Lihat donk saya udah memuliakan Tuhan di hadapan orang banyak! Banyak orang bertobat lho Tuhan! Dengan santai Tuhan bilang, "Pak Markuslah yang menopangmu dalam doa. Dia melayani dengan hati yang tulus tanpa ada keinginan untuk diliat orang. Dia setiap hari mengumpulkan sedikit demi sedikit harta di surga."

Ci Biena, istri Youth Pastor di gereja Sasa di Singapur bilang, mimbar itu harus kudus! Mimbar adalah tempat di mana kita mempersembahkan korban kepada Tuhan. Jangan membawa api asing karna hukumannya adalah mati.

Tuhan berkenan sama orang2 yang tulus. Bukan orang munafik. Kita berantem bukan karna pelayanan, tapi karna kesombongan. Kenapa orang sombong susah masuk surga? Karna dia nggak mau ngaku kalo dia sombong. Masih banyak yang ingin sasa sampaikan. Saking banyaknya sampe sasa sendiri males ngetiknya. Satu hal yang sasa mau tekankan, Sasa mengasihi keluarga besar. Termasuk felis. Termasuk Dina. Lis, Din, lu mo belaga cuek mah terserah lu. Gue tetep nyebut elo sebagai sodara gue.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments